Hari ini kayanya enak banget buat nulis. Kenapa? Karena suasana di rumah sepi jadi gak ada suara-suara yang mengganggu pikiran di otak gue,muehehehheheh. Akhirnya gue menemukan kesenangan lagi dengan nulis di blog (setelah kemaren-kemaren males banget nulis). Gue tetep semangat biarpun dari tadi gue bersin-bersin, tetap gak jadi masalah, halangan, rintangan yang menjadi beban pikiran,hahay!wkwkwkkwk. Jadi, kali ini gue mau nulis tentang sesuatu yang akhir-akhir ini ada di pikiran gue. Yang bikin gue susah tidur, gak enak makan, males mandi dan sering online. Ya, benar. Karena gue mahasiswa tingkat akhir, apalagi yang dapat dipikirin mahasiswa tingkat akhir kalau tidak lagi dan tidak bukan adalah SKRIPSI. Berawal dari kemarin lusa gue menemui pembimbing gue. Karena masih ada yang kurang pas, jadi gue memutuskan hari kamis buat ke perpustakaan kampus. Males juga sih kucluk-kucluk sendirian ke kampus, jadi gue ikut Ochie yang hari itu ada kelas. Kita berangkat bareng (karena rumah kita deket). Dengan janjian tunggu di pinggiran Tol Bekasi Timur. Pas nyampe di pinggiran tol, gue menemukan Ochie sedang senderan di pembatas jalan tol di belakang abang tukang batagor. Akhirnya gue gabung dengan Ochie dan abang tukang batagor (?). Setelah beberapa menit manunggu, akhirnya bis kita pun dateng. Sampailah gue di kampus sekitar jam setengah 5. Dalam perjalanan mau masuk kampus, gue cerita ke Ochie kalo mimpi gue akhir-akhir ini absurd banget. Biasanya gue pas bangun tidur inget mimpi apa dan kalo mimpinya bagus, gue lanjutin,wkwkkwkwkkw. Tapi sekarang mimpi-mimpi gue jadi meresahkan.wkwkkwk. Ochie yang juga sedang menyusun tugas akhir pun angkat bicara. Dia menceritakan tentang mimpinya yang aneh banget. Katanya dia mimpi di tembak sama mafia China dan anehnya dia gak mati-mati (kenapa harus mafia China?wkwkkwkkwkw). Gue ngakak denger ceritanya Ochie. Rencananya gue mau pulang juga bareng Ochie. Karena kelasnya cuma 1, jadi gak terlalu lama. Jam 6, Nani baru dateng dan langsung gabung sama gue dan Ochie di perpus. Karena masih kepikiran sama mimpi gue (ditambah lagi mimpinya Ochie), gue iseng nanya ke Nani apakah dia juga mengalami hal yang sama kaya kita? Kaarena Nani juga lagi nyusun skripsi.
Gue : "Nan, mimpi lo aneh gak?"
Nani : "Iya" (dengan muka yang antusias sekali)
Gue : "Mimpi apaan?"
Nani : " Di mimpi itu ada kita bertiga (Nani, Ochie dan gue), jadi kita bertiga jalan, di jalan setapak yang cuma bisa dilewatin 1 orang. Di kanan kiri jalan itu tuh kuburan, terus kita bertiga nyempung di kubangan. Tinggi airnya kubangannya se-dada.
Serem banget kan mimpinya Nani, lebih serem dari mimpi yang ditembak Mafia China dan gak mati-mati,wkwkkwkwkkw. Karena di mimpi itu ada guenya, gue penasaran sama akhirnya.
Gue : "Terus ada yang nyelamatin kita gak?"
Nani : "Ada!!"
Gue seneng dong, akhirnya ada yang nyelamatin kita (walau di mimpi,wkwkkwkkw)
Gue : "Siapa?"
Nani : "Kambing!! Warnanya item"
Semua langsung ngakak,wkwkkwkwkkwkwk. Karena Nani lupa bagaimana cara si kambing penyelamat itu menyelamatkan kita. Akhirnya kita bertiga berfikir apakah arti mimpinya Nani. Sebenernya gak usah repot-repot mikirin mimpinya Nani, kata orang juga mimpi hanya bunga tidur. Tapi karena di mimpi itu melibatkan gue dan Ochie, akhirnya kita dengan sotoy mengartikan mimpi yang tadi. Jadi setelah menganalisis menafsirkan mimpi tersebut, hasil arti dari mimpi kita berjalan di jalan setapak yang kanan kirinya adalah kuburan adalah kita sedang menyusun tugas akhir ini, sedikit demi sedikit. Lalu lama-lama kita kecemplung dan rampung di waktu lebaran haji yang ditandai oleh munculnya seekor kambing. Arti yang aneh. Setelah mengartikan mimpi, akhirnya Ochie dan Nani masuk kelas dan gue ikut menyusup ke kelas mereka. Berdoa semoga gak ketahuan dosennya. Kita ambil tempat duduk kedua dari belakang. Gue makin tegang karena dosennya berjalan-jalan, melihat-lihat mahasiswa sekelilingnya. Gue berusaha memasang tapang se-normal mungkin, pura-pura menulis dan pura-pura ngerti. Yang gue takutin adalah, misalnya kelas udah full terus ada yang gak kebagian tempat duduk, pasti gue ketauan. Jangan sampe nanti gue duduk pangku-pangkuan,wkwkwwkkw. Ternyata kekhawatiran gue itu gak terjadi, karena ada temennya Ochie, Ila yang gak masuk. Gue langsung bilang ke Ochie dan Nani : "Berarti gue gantiin Ila dong" (dengan muka sumringah). Lalu Nani menimpali : "Kalo lo jadi Ila, lo tulisin dong catetan gue Cit, soalnya Ila yang biasanya nulisin gue". Akhirnya gue tau, kenapa Ila sampe gak masuk. Mungkin karena dia bosan menjadi budaknya Nani.wkwkwkkwkkw. Niatnya, gue cuma mau diem aja karena gak mau ganggu Ochie sama Nani yang lagi belajar. Taunya selama ini mereka cuma hahahihi aja di kelas.wkwkwkkwkkw. Yang lagi dibahas halaman berapa juga mereka gak tau. Kelasnya berasa lama banget, mungkin karena gue takut ketahuan dan pengen buru-buru pulang.
Ochie : "Cit, kok lo tegang banget? Gue juga jadi ikutan tegang"
Gue : "Iya, abis dosennya jalan-jalan terus. Udah gitu nanya-nanyain jawaban soal ke mahasiswa. Kan gue gak mau ketauan terus diomongin,wkwkkwkwk"
Untuk mengusir rasa tegang, akhirnya gue nyoret-nyoret bukunya Ika yang dipinjem Ochie. (Ika maap ya gue nyoret-nyoret buku lo, abis gak ada buku lain yang mau dicoret-coret,wkwkwk). Pas gue liat ke arah Ochie, ternyata dia lagi ngelukis Nani lalu lukisan itu di tempel ke HPnya Nani. Emang gak jelas apa yang kita kerjakan.
 |
(hasil karya masterpiecenya Ochie saat melukis Nani) |
Akhirnya kelas berakhir. Gue bertiga langsung buru-buru pulang. Diperjalanan kita udah melupakan mimpi yang tadi karena ngomongin salah satu personil boyband anak-anak yang mencium pipi anak perempuan yang juga yang masih anak-anak. (tetep gosip,wkwkkwkwk)