Minggu, 13 September 2015

Harapan

Syelamaaat pagiii...



Hari ini adalah hari minggu dan gue udah bangun pagi. Keren kan?

Kali ini gue gak akan posting tentang liburan gue. Jadi, gue punya sahabat akrab. Saking akrabnya gue tau warna kesukaannya orange, musik favoritnya yang dinyanyiin oleh Armada dan suka makan Nastar pake nasi. Kita sebut saja Luna.

Luna adalah gadis yang pintar, lucu dan ceria. Luna juga berprestasi, salah satu prestasinya adalah menang kompetisi karet seprovinsi Jawa Barat. Luna bisa bermain gaya Gogo dengan karet setinggi 2 meter. Tetapi akhir-akhir ini Luna jadi tidak ceria. Ada hal yang mengganggu pikirannya. Luna sedang dekat dengan seorang pria, kita sebut saja Conan. Mereka sudah dekat selama 64 bulan. Mereka sudah jalan bareng, makan bareng, nonton bareng dan kesalon bareng. Tetapi belum juga di berikan kepastian. Luna terus bertanya-tanya tentang perasaan Conan.


Luna yang tidak mau digantunggkan terus perasaannya, akhirnya bertanya kepada Conan bagaimana sebenernya hubungan mereka. Dengan langkah gontai, akhirnya Luna mengetuk pintu rumah Conan yang terbuat dari kayu Jati yang terdapat ukiran lambang bendera Slank. Luna jadi teringat pertengkaran mereka beberapa waktu lalu, Luna dan Conan bertengkar hebat karena Luna menyarankan pintu kayu Conan diukir oleh lambang band Armada saja tetapi Conan tidak setuju. Conan berfikir Luna terlalu posesif dengan mengatur pintu kayunya. Conan pun keluar dari pintu tersebut membangunkan Luna dari lamunannya.



Conan : "Lun, ada apa kamu kemari? kok tidak bilang-bilang?" kata Conan kaget yang melihat sosok Luna di depan pintunya.



Luna : "ehh, anuuu.... aku mau ngomong sesuatu" jawab Luna dengan malu-malu.

            "Sebenernya kita ini apa sih?" Tanya Luna dengan sorot mana menusuk.


Conan :"hahhaha, kamu ada-ada aja Lun, kita teman lah" jawab Conan sambil tertawa terbahak-bahak



Luna : " Teman??? Selama ini kamu bilang kangen ke aku, gandeng tangan aku, aku cuciin mobil kamu, betulin genteng kamu yang bocor, mandiin kuda nil peliharaan kamu, itu cuma sebatas teman?" 



Conan: "Maaf Lun, Aku sudah punya calon istri, kamu tau Ran kan? Setiap hari minggu pagi, kamu harus nonton Detective Conan di Indosiar"




Oke, ternyata Luna salah film, Luna hanya kucingnya Sailormoon yang di filmnya tidak punya pasangan. Luna yang sangat kaget mendengar Conan sudah memiliki calon istri, serasa dunia berhenti berputar. Seperti yang dituliskan pada buku After Heart karya Rons Imawan. Dibuku tersebut ditulis saat dunia berhenti berputar secara mendadak, seluruh benda di permukaan planet ini akan terlempar ke timur dengan kecepatan 1.000 mil/jam. Tubuhmu akan menjadi peluru kaliber 9 inci yang melesat menerobos pintu dan kaca jendela. Tubuh Luna serasa terlontar dan lemas. Luna pun segera meninggalkan Conan.


Luna kepikiran sampe gak bisa tidur, nafsu makan meningkat, males ngapa-ngapain dan dan berat badan naik 2 kilo. Belakangan diketahui itu adalah syndrome kecewa. Kekecewaan tersebut berawal dari ekspektasi harapan Luna yang tidak sesuai kenyataan. Yes, harapan. Seperti dalam trilogy The Hunger Games, President Snow mengatakan "Hope it is the only thing stronger than fear, A little hope is effective, a lot of hope is dangerous"



Harapan searah dengan kekecewaan. Semakin tinggi harapan lo maka akan semakin besar juga kekecewaan yang akan lo rasakan. Jadi, gue kasih tips ke Luna yang sedang kecewa agar tidak bersedih lagi:


1. Sadar bahwa dirimu berharga
Hargai dirimu sendiri, bila kamu gak bisa menghargai dirimu bagaimana orang lain bisa menghargainya. Pasti ada di luar sana seseorang yang akan menghargai Luna. Mungkin kamu harus bertemu orang yang salah dulu agar dapat menghargai orang yang tepat buatmu.

2. Ubah penampilanmu agar lebih menarik
Orang yang sedang patah hati pasti akan patah semangat. Jangan patah semangat Luna. Mengubah penampilan dapat memeberikan energi baru dalam menjalankan hari-harimu.
Seperti Luna yang mewarnai kulitnya dengan warna biru seperti film Avatar.

3. Jangan sendirian
Mainlah bersama sahabat-sahabatmu, lakukan hal yang menyenangkan. Seperti nonton konser Armada di Inbox bersama. Tapi ingat, jangan nonton konser band kesukaan mantan gebetan karena hal itu akan mengingatkan kamu akan kekecewaan kamu. Seperti Luna yang sering nonton konser Slank bersama Conan. Luna ingat saat Conan naik ke pundaknya sambil mengibarkan bendera. Karena hal itu, pundak Luna turun 2 meter.

4. Bila kamu sendirian, lakukan hobimu.
Luna sadar, selama ini Luna hanya sibuk memikirkan masa depannya dengan Conan dan melupakan passionnya. Akhirnya Luna memulai kembali hobinya yang sudah lama iya lupakan. Seperti membaca, menulis, bercocok tanam pohon toge, berternak jerapah dan traveling ke planet Bekasi. Sangat menyenangkan bukan?


Setelah melakukan hal tersebut Luna merasa lebih baik. Luna sadar bahwa ia terlalu berharap kepada Conan. Yang perlu Luna lakukan adalah memaafkan dan melanjutkan hidup. Semua yang terjadi akan menjadikan pelajaran hidup, mau itu pengalaman yang menyenangkan atau menyedihkan. Harapan dapat menghidupkan dan membunuh seseorang. Khayalan yang tinggi tanpa kenyataan akan menyakitkan. Harapan yang besar tanpa kepastian akan memberikan kekecewaan.

Sabtu, 12 September 2015

Holiday Part 2 : Naik Gunung Papandayan

Selamaaaaat malaaaammm~~~~~~~~


Oke gue tau malem ini adalah malem minggu, jomblo banget yah malem minggu malah ngeblog?? huahhaha biarin deh yang penting aku tak sendiri (padahal cuma ditemenin sama makhluk berbulu, red: kucing).

Lupakan soal malem minggu, lupakan soal jomblo, walau pedih aku harus tetap selesaikan postingan ini. hahahhhaa 
Mending jomblo yah daripada terjebak sama yang namanya friendzone,*curcol. Hati-hati yah ladies sama laki-laki yang suka perhatian tanpa memberikan kepastian. Yang suka datang bila kesepian dan pergi saat dalam kesenangan. Seperti lirik lagunya Maliq and D Essentials, 

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapan.
Terlena akan manis cinta dan berujung kecewa.
Aku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pasti.
Lebih baik kita menangis dan terluka hari ini.

Fokus cit!! Fokus!!!

Oke, balik lagi ke topik semulaaaa....
Yuhuuuuuuu~~~~~

Holiday kali ini kemana cit????
Kemanaaa???

Gue naik gunung!!! Iya, naik gunung!!!

Wohooooooo!!

Bagi seorang Citra yang dari semasa sekolah gak suka olahraga. Kesambet apaan mau jalan-jalan yang bersifat pake tenaga kaya gini. Berbekal nekat dan bujukan sesat dari Nany, akhirnya gue kesurupan. Nany lebih senior dalam hal nanjak menanjak gini karena dia udah duluan naik gunung Prau. Seharusnya waktu itu gue juga mau ikut ke Prau tetapi Allah menakdirkan lain. Pada malam sebelum hari H, gue diserang sakit perut dan diare sampe 2 minggu sampe harus di infus. Fokus cit Fokus!!! hahahah


Oke, balik lagi. Jadi Nany ngajakin gue naik Gunung Papandayan ikut open trip yang kemarin Nany naik gunung Prau. Gue ikut dengan antusias. Akhirnya Gue, Nany Ika dan adiknya Arin berangkat ke Terminal Kampung Rambutan. Disana Meeting point The Nekat Traveler atau disebut TNT.



Jumat, 26 Desember 2014.

Sebelum berangkat, gue foto-foto dulu, bisa gendong kerir kaya gini kapan lagi? Bisa diizinin sama mama buat naik gunung kapan lagi?? huahahha





Sekitar Pukul 7 malam gue naik bis 9BT Bekasi timur- Kp. Rambutan. Dengan bawa-bawa tas carrier yang gak besar-besar amat, gue memilih duduk di bangku 3. Bis pada hari itu lumayan sepi. Mungkin karena sudah larut malam. Gue duduk sendirian sampai bis berhenti di terminal bayangan Jatibening. Sesampainya di Jatibening, Nany langsung naik bis ini dan duduk disamping gue. Sambil komunikasi sama Ika dan grup TNT di whatsapp. Sesampainya Di Terminal kampung Rambutan, Gue dan Nany langsung menuju masjid tempat meeting point tersebut. Dan tidak lupa, pasti ada selfienya.









Setelah ketawa-ketiwi gak jelas, akhirnya semua anggota lengkap dan kami pun naik ke bis jurusan Kp. Rambutan-Garut. Dari jakarta kita berangkat sekitar jam 10 malam dan sampai disana sekita jam 3 pagi.

Sabtu, 27 Desember 2014.


Hawa dingin yang menusuk mulai terasa saat gue turun dari bis. Jelas saja, pada bulan Desember itu sedang musim hujan. Dinginnya udara Garut gak menyurutkan semangat gue yang berapi-api. Setelan menemukan kerir gue, kita serombongan naik semacam angkot untuk menuju ke camp. Abang angkotnya nyetir kaya orang kesurupan. Sekitar jam 5 pagi kita sampai di camp dan gue siap-siap untuk sholat subuh. Sambil menunggu mobil bak, pasti kita foto-foto dulu.







Sekitar jam 6 kita naik mobil bak. Sekitar 11 orang naik di belakang beserta kerirnya. Walau kita semua baru kenal, tapi udah berasa akrab banget. Mari gue perkenalkan mereka. Rombongan ini adalah rombongan yang akan menemani gue sepanjang jalan naik ke gunung Papandayan. Enggak tau apes apa emang takdir, mobil bak yang kita naikin ini enggak kuat nanjak dan jalan mundur, akhirnya cowo-cowo yang berjiwa cowo turun dari mobil biar mobilnya gak keberatan beban. Mungkin lain kali gue harus diet dulu biar gak berat-berat amat. ahahahhaha









Setelah sampai di kaki gunung Papandayan. Sambil menunggu anggota yang lain sampai, kita nongkrong-nongkrong dulu di warung sekitar. Karena perut gue laper, akhirnya gue memberanikan diri makan gorengan disana. Kenapa memberanikan diri??? Kalian pasti membayangkan enak banget makan gorengan anget, di gunung yang cuacanya dingin. Tapi kenyataannya gak seindah itu. Gorengannya dingin sedingin es. iya es. Gue sebut itu es gorengan. Setelah semuanya kumpul, kita foto dulu.









Pendakian pertama dimulai. Gue beserta rombongan yang di mobil bak tadi bersiap. Kita rombongan paling belakang. Kenapa? Kalian tau, setiap langkahnya pasti diiringi oleh sesi foto-foto. Makanya, kita yang paling terakir sampai, hahahaha



























Setelam sampai di pos 1. Gue dan teman-teman yang lain gak lupa buat foto-foto. Nany yang udah rajin siapin tulisan ala-ala anak gunung gaul siap-siap berfoto. Gue pun pinjem tulisan Nany dan enggak tau ditujukan sama siapa. Biarin deh yang penting foto yah, hahahahaha



Sebenernya naik gunung itu sangat menyenangkan bila tidak hujan. Kesalahan pertama adalah naik gunung saat musim hujan. Kenapa? Karena jalanannya jadi lumpur semua, langkah jadi ribet karena harus pakai jas ujan dan setelah lo pakai jas ujan, lo akan sadar bahwa hal itu percuma karena baju lo juga basah semua. Setelah menggigil karena hujan, kita mampir sebentar ke warung disana. Ika pun membeli cilok. Pertama gue heran, ini tukang cilok nyari duit niat amat yah? gue aja engap-engapan naik kesini, gimana abang cilok yang naik sambil bawa-bawa daganganya??

Setelah melupakan soal cilok itu. Gue dan rombongan melanjutkan perjalanan. Dan hujan pun turun, membasahi hatiku yang gersang. Dan semua basah. Kita mampir sebentar di warung pos 2. Disana gue beli tes manis panas yang taunya cuma anget aja dan makan popmie. Semuanya cuma terasa anget, harusnya gue minta teh manis mendidih kali ya. Setelah kenyang, hujan belum juga berhenti. Kami pun tetap melanjutkan perjalanan ke pondok Saladah. 



Setelah semua tenda dibangun. Gue dan Nany pun masuk ke tenda. Karena hujan masih turun, akhirnya kita gak bisa api unggunan. Dan akhirnya kita masak di tenda. Tenda untuk 3 orang diisi sama 5 orang. Gue, Nany, Bang Nom, Bengbeng, sama Riki yang punya TNT. Gue dan Nany yang kelaparan, menyerahkan hal masal memasak sama 3 cowok-cowok itu. Gue gak ngerti lagi mereka masak apa. Nasi yang sedang diaronin dikasih bumbu nasi goreng, dan setelah kering ditaburin abon. Akhirnya gue cuma makan indomie goreng. hahhahhaa 
Udah tendanya basah, umpel-umpelan.

Minggu, 28 Desember 2014.

Hujan masih mengguyur saat pagi, akhirnya gue gak bisa liat sunrise. Gue cuma bawa 2 pasang baju. Baju 1 yang tadi basah. Baju 2 yang gue pake pas tidur. Gue dan Nany terpaksa pakai baju basah kemarin. Kalian tau rasanya? Pagi-pagi, dingin, di gunung, dan pakai baju basah. Supeeer Sekali. Gue pakai baju yang basah itu sampai baju itu kering. Dan gak lupa saat turun kita foto-foto lagi.




























Sekitar jam 8 malam gue naik bis dan sampai rumah jam 1 pagi, dan jam 5 nya gue harus ke kantor lagi. Keren kan?? hahahhaha
Tapi semua rasa capek dan lelah terbayar oleh keseruannya. Dan gue ketagihan buat camping kaya gitu lagi. Semenjak dari Papandayan, diadain kopdar sama grup Melehoy Adventure. Apasih itu Melehoy? Sebenernya gue juga gak ngerti. Tapi itu ungkapan untuk pendaki yang bermoto pelan-pelan yang penting sampai tujuan. Pendaki yang jalannya santai dan tidur di track. Postingan berikutnya gue bakal ceritain tentang kopdar gue bersama Melehoy Adventure dan berlanjut camping ceria di Sukamantri kaki gunung Salak. Penasaran kan? Gak sabaran kan? Tungguin aja ya postingan gue berikutnya.